UJI HIPOTESIS
by Satria Janaka; Wahyu Dwi Pramono; Reza Aldiansyah; Hizrian 0
GOODNESS OF FIT
5 langkah Pengujian Hipotesis
1. Merumuskan Hipotesis (H0 dan HA)
2. Menentukan nilai kritis (a; df)
3. Menentukan nilai hitung (nilai statistik)
4. Pengambilan keputusan
5. Membuat kesimpulan
Pengujian hipotesis kompatibilitas (goodness of fit) merupakan pengujian hipotesis untuk menentukan apakah suatu himpunan frekuensi yang diharapkan sama dengan frekuensi yang diperoleh dari suatu distribusi, seperti distribusi binomial, poisson, normal, atau dari perbandingan lain. Jadi, uji goodness of fit merupakan pengujian kecocokan atau kebaikan suai antara hasil pengamatan (frekuensi pengamatan) tertentu dengan frekuensi yang diperoleh berdasarkan nilai harapannya (frekuensi teoretis).
Langkah-langkah pengujian hipotesis goodness of fit ialah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
H0 : frekuensi pengamatan sesuai dengan frekuensi yang diharapkan
H1 : frekuensi pengamatan tidak sesuai dengan frekuensi yang diharapkan
b. Menentukan tingakat signifikansi ( α ) dan nilai χ2 dari tabel
Tingakat signifikansi ( α ) dan nilai χ2 tabel ditentukan dengan derajat bebas (db) = k – N
a. Menentukan hipotesis
H0 : frekuensi pengamatan sesuai dengan frekuensi yang diharapkan
H1 : frekuensi pengamatan tidak sesuai dengan frekuensi yang diharapkan
b. Menentukan tingakat signifikansi ( α ) dan nilai χ2 dari tabel
Tingakat signifikansi ( α ) dan nilai χ2 tabel ditentukan dengan derajat bebas (db) = k – N
Keterangan:k = banyaknya kejadian
N = banyaknya besaran yang digunakan
c. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila χ20 ≤ χ2α (k – N)
H0 ditolak apabila χ20 > χ2α (k – N)
d. Menentukan nilai uji statistik

e. Membuat kesimpulan
Menyimpulkan apakah H0 ditolak atau diterima berdasarkan nilai statistik uji yang diperoleh.
Pada perangkat SPSS data editor, prosedur yang digunakan adalah prosedur One-Sample Kolmogorov-Smirnov. Prosedur ini digunakan untuk menguji hipotesis nol apakah sutu sample berasal dari suatu distribusi tertentu. Hal ini dilakukan dengan mendapatkan nilai absolut dari selisih terbesar antara cumulative distribution function yang dihitung langsung dari data dengan nilai cumulative dari teori.
Dalam SPSS disediakan empat fungsi distribusi theoris yaitu, distribusi normal, poisson, uniform, dan exponential. Secara opsional, nilai dari statistic deskriptif dan/atau nilai kuartil dari variabel yang dites dapat ditampilkan. Prosedur pengujian dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah-langkah untuk menghasilkan output pada SPSS:
- Masukkan data.
- Klik Analyze.
- Sorot Nonparametic test.
- Sorot 1-Sample-K-S.
- Pilih variabel yang akan diuji dengan tanda panah.
- Beri cek (v) pada test distribution sesuai pendekatan yang diinginkan.
- Klik OK.
§ Soal 1
Menguji apakah distribusi data nilai
statistika dari 30 mahasiswa jurusan statistika normal atau tidak. Berikut
adalah data nilai statistika dari 30 mahasiswa jurusan statistika sbb:
81,00 66,67 79,00 86,67 76,67 81,33 56,67 73,33 80,00 70,00
50,00 76,67 86,67 86,67 63,33 70,00 73,33 80,00 63,33 86,67
56,67 66,67 67,67 76,67 80,00 70,00 80,00 53,33 83,33 73,33
§ Soal 2
Menguji apakah rata-rata nilai toefl 25
mahasiswa adalah 410? Datanya adalah sbb:
400 410 390 387 411 440 350 380 405 390 400 425 500
375 400 410 425 350 360 370 400 410 425 500 425
§ Soal 3
|
Metode
|
Nilai
|
||||||||||||||||||||
|
SCL
|
75
|
83
|
80
|
77
|
76
|
83
|
81
|
70
|
74
|
84
|
78
|
63
|
74
|
78
|
75
|
74
|
70
|
76
|
83
|
81
|
73
|
|
TCL
|
68
|
64
|
73
|
59
|
67
|
63
|
77
|
65
|
62
|
61
|
63
|
76
|
58
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Menentukan
selisih dua mean dan melakukan uji hipotesis dengan tingkat
signifikansi 5%. Apakah rata-rata hasil kedua varian diatas sama? Ada metode
pembelajaran pada pelajaran matematika metode SCL dan metode TCL. Dari dua
metode tersebut diadakan ujian dengan soal yang sama diperoleh hasil seperti di
atas.
Seorang peneliti di bidang pendidikan
mengatakan bahwa murid SMA yang diberi tryout sebelum UAN akan meningkatkan
nilai UAN. Dengan menggunakan 10 siswa diperoleh data nilai sebelum dan sesudah
tryout adalah sbb:
|
Sebelum
|
51
|
48
|
58
|
44
|
61
|
55
|
59
|
50
|
48
|
52
|
|
Sesudah
|
77
|
66
|
80
|
95
|
74
|
79
|
72
|
67
|
60
|
60
|
§ Pembahasan
1
Uji Kecocokan Model (Goodness of Fit)
o Hipotesis
H0 = data berdistribusi
normal
H1 = data tidak berdistribusi
normal
o Taraf
signifikansi
α = 5% = 0,05
o Statistik
uji
Sign = 0,661
o Daerah
kritis
H0 diterima jika sign > α
o Keputusan
H0 diterima karena nilai sign
= 0,661 > α = 0,05
o Kesimpulan
Dengan taraf signifikansi 5%, H0
diterima karena nilai sign = 0,661 > α = 0,05. Jadi data nilai statistika
dari 30 mahasiswa jurusan statistika berdistribusi normal.
§ Pembahasan
2
Uji Mean Satu Sampel (One sample T-Test)
o Hipotesis
H0 =
= 410 (rata-rata sebenarnya data = 410)
H1 =
≠ 410 (rata-rata sebenarnya data ≠ 410)
o Taraf
signifikansi
α = 5% = 0,05
o Statistik
uji
Sign = 0,649
o Daerah
kritis
H0 diterima jika sign > α
o Keputusan
H0 diterima karena nilai sign
= 0,649 > α = 0,05
o Kesimpulan
Dengan taraf signifikansi 5%, H0
diterima karena nilai sign = 0,649 > α = 0,05. Jadi Jadi rata-rata nilai
toefl 25 mahasiswa adalah 410.
§ Pembahasan
3
Uji Mean Dua Sampel Independent
(Independent Sample T-Test)
a. Uji
Kesamaan Varian
o Hipotesis
H0 =
(nilai varian metode SCL = nilai varian metode
TCL)
H1 =
(nilai
varian metode SCL ≠ nilai varian metode TCL)
o Taraf
signifikansi
α = 5% = 0,05
o Statistik
uji
Sign = 0,462
o Daerah
kritis
H0 diterima jika sign
> α
o Keputusan
H0 diterima karena
nilai sign = 0,462 > α = 0,05
o Kesimpulan
Dengan taraf signifikansi 5%, H0
diterima karena nilai sign = 0,462 > α = 0,05. Jadi Jadi nilai varian pada
metode SCL sama dengan nilai varian pada metode TCL.
b. Uji
Kesamaan Mean
o Hipotesis
H0 =
(rata-rata metode SCL = rata-rata metode TCL)
H1 =
(rata-rata metode SCL ≠ rata-rata metode TCL)
o Taraf
signifikansi
α = 5% = 0,05
o Statistik
uji
Sign = 0,000
o Daerah
kritis
H0 diterima jika sign
> α
o Keputusan
H0 ditolak karena
nilai sign = 0,000 < α = 0,05
o Kesimpulan
Dengan taraf signifikansi 5%, H0
ditolak karena nilai sign = 0,000 < α = 0,05. Jadi Jadi nilai rata-rata pada
metode SCL tidak sama dengan nilai rata-rata pada metode TCL.